BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
A. Pendahuluan
1.1 Teknik
observasi, yaitu dengan cara mengamati (meninjau,
memantau,melihat, untuk kemudian
mencatat/memotret) objek-objek yang dituju. Teknik ini dapat dilakukan secara bersama-sama atau secara masing-masing
anggota BPD dengan terjun langsung
ke lapangan, ke masyarakat di tempat tinggalnya. Teknik
ini dapat digunakan misalnya untuk
mengecek apakah suatu jalan, suatu gang, suatu
jembatan, suatu bangunan fasilitas umum/sosial, suatu lokasi untuk pemasangan jaringan
listrik/telepon, suatu lapang olahraga, dan seterusnya layak untuk dibangun, diperbaiki/direnovasi, atau dievaluasi. Hasil
pencatatan/pemotretan dapat digunakan
untuk bahan diskusi atau perumusan pada kegiatan rapat BPD, untuk
bahan dokumentasi, atau bahan lampiran
pengajuan proyek, dan sebagainya.
3.1 Teknik
studi pustaka, yaitu dengan cara mencari,
membaca, dan mencatat hal-hal
pokok yang akan dikemukakan/disosialisasikan/dijadikan landasan: (a)
dalam proses merumuskan aspirasi
masyarakat desa pada forum rapat BPD, (b)
dalam menjawab pertanyaan/permasalahan
pada forum diskusi atau forum dengar pendapat atau forum FGD, dan (c) untuk keperluan lainnya. Teknik
ini dapat digunakan dalam membaca buku,
peraturan perundang-undangan, surat kabar, dan sebagainya di satu pihak atau dalam merancang peraturan desa,
membuat program pembangunan desa, merancang
anggaran penerimaan dan pengeluaran keuangan desa, dan sebagainya di lain
pihak.
4.1 Teknik
komparasi, yaitu dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan hasil yang
didapat oleh anggota BPD yang satu dengan yang lainnya, antara yang ada pada para
anggota BPD dengan sumber-sumber lainnya (Kepala Desa,Kepala Dusun/Kampung, Ketua RW/RT,wartawan, Babinsa,
partai politik, ormas, LSM, dan
seterusnya). Melalui teknik ini, perbedaan-perbedaan dalam bentuk bahan/fakta/data/informasi dapat
dikurangi/diperkecil daripada menajam di dalam
forum rapat resmi BPD yang dapat berakibat pada bertele-telenya
musyawarah atau bahkan tidak dicapainya kesepakatan bersama.
Dalam merumuskan
aspirasi masyarakat desa, banyak pihak yang dapat dijadikan mitra-kerjasama oleh BPD. Antara desa yang
satu dengan yang lainnya, terdapat perbedaan baik dalam jumlah, jenis, maupun
bentuk aspirasinya. Desa-desa yang terpencil dengan desa-desa yang terdekat
bahkan berada di wilayah pusat perkotaan/pemerintahan memiliki perbedaan hal tersebut. Di desa-desa
terpencil, pada umumnya, yang masyarakatnya relatif lebih bersifat homogen,
paternalistik, dan paguyuban; pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra untuk kerjasama sebagai sumber/bahan aspirasi
relatif lebih sedikit jumlah dan jenisnya. Pihak-pihak itu misalnya, bila
mayoritas masyarakat suatu desa itu bermatapencaharian bertani, maka pihak itu adalah para petani
atau kelompok petani, atau tokoh masyarakat
yang bertani.
Aspirasi mereka tidak
jauh dari bagaimana agar hasil taninya berlimpah, harga pupuknya terjangkau, airnya
mengalir, terhindar dari hama, padinya dapat dijual dengan harga lebih tinggi dari sebelumnya, dan
mendapatkan rupiah berlebih dari ongkos bertani yang sisanya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Selain mereka, pihak-pihak lainya bisa berupa
tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, perkumpulan olahraga, perkumpulan
kesenian, tokoh pendidik, dan
sebagainya. Begitu pula bagi desa-desa yang masyarakatnya beternak, berkebun, nelayan, dan sebagainya.
Di desa-desa yang
dekat dengat pusat perkotaan/pemerintahan atau bahkan desa-desa yang berada di wilayah perkotaan, aspirasi
masyarakatnya relatif lebih banyak dan beragam (kompleks). Pihak-pihak yang dapat
dijadikan mitra-kerjasama dapat bertambah. Mereka diantaranya adalah para tokoh
yang terdapat pada berbagai parpol, berbagai ormas kepemudaan, berbagai agama,
berbagai berbagai aliran pemahaman dalam seagama, berbagai pendidik, berbagai
LSM, masyarakat usaha di pasar, masyarakat usaha di pertokoan, para petani,
para buruh, para pelajar, para mahasiswa, para pegawai negeri sipil, para
anggota TNI, perkumpulan masyarakat dari
beberapa daerah/etnis, dan sebagainya. Ini semua akan berakibat pada banyak dan beragamnya aspirasi
masyarakat masing-masing yang selain
banyak persamaannya terdapat juga banyak perbedaannya.
No comments:
Post a Comment